Minggu, 29 April 2018

Jakarta: Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menemui keluarga S, 24, korban penyekapan di taksi daring. Pertemuan dilakukan di Mapolres Metro Jakarta Barat.

"Kondisi yang sangat menghawatirkan terhadap konsumen taksi online. Padahal, keamanan dan keselamatan menjadi mandat dalam dunia transportasi," kata Budi di Mapolres Metro Jakarta Barat, Sabtu, 28 April 2018.

Budi telah mendengarkan keluh kesah keluarga korban. Ia meminta pihak perusahaan aplikator taksi daring berbenah.

"Saya harap ini jadi pelajaran yang mahal untuk segera melakukan perbaikan," ujar Budi.

Sementara itu, SN, kakak dari S, mengapresiasi kesigapan polisi menangani kasus yang menimpa adiknya.

SN mengatakan adiknya masih dalam tahap pemulihan dan belum mampu memberikan keterangan kepada media.

Sebelumnya, polisi menangkap tiga pelaku pada Rabu, 25 April 2018. Mereka adalah Alung, 27, Suherman, 23, dan Apriyadi, 22. Alung tewas ditembak lantaran melakukan perlawanan ketika ditangkap.
Dari hasil penangkapan, polisi menyita barang bukti berupa satu unit telepon genggam, sebuah Kartu atm BRI, satu gelang emas, satu kalung liontin dan sebuah senjata api rakitan dengan enam peluru.

Selain itu, polisi menyita mobil Suzuki Karimun Wagon dengan nomor polisi B 2353 BZB yang digunakan pelaku saat beraksi, satu tas milik korban, uang tunai senilai Rp100 ribu dan juga dua unit telepon genggam milik pelaku.

Atas perbuatannya, para pelaku dikenakan Pasal 365 KUHP dan 284 Juncto Pasal 53 KUHP dengan hukuman masing-masing 9 tahun dan 12 tahun penjara.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/peristiwa/zNAwGyZk-menhub-temui-korban-perampokan-sopir-taksi-daring

0 komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru

Recent Posts Widget

Buku Tamu

Komentar Terbaru

Statistik